Wajib Memilih Pemimpin Muslim 1.
Bismillaah bi-idznillaah
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dulu pernah mengirimkan surat instruksi kepada para "`Ummal"-nya (gubernur), yang berisikan perintah untuk hanya menyerahkan urusan (jabatan) kenegaraan kepada "ahlul Quran" (umat Islam)".
Lalu, para gubernur ternyata melaporkan bahwa mereka justru menemukan di lapangan orang-orang Islam punya sifat "al-Khiyaanah" (tidak amanah).
Kemudian, sang khalifah pun membalas laporan mereka:
إن لم يكن في أهل القرآن خير ، فأجدر ألا يكون في غيرهم خير
"Jika memang tidak ada sedikitpun kebaikan (manfaat) pada orang muslim, maka tentu umat non-Islam itu lebih tidak punya kebaikan lagi (dari pada orang muslim)".
Pesan serupa juga pernah disampaikan oleh para orang saleh dan zuhud kepada al-Mahdy; khalifah Abbasiyyah, saat mereka melihat dominasi "Ahl ad-Dzimmah" (non-muslim) dalam pemerintahannya, sementara umat Islam waktu itu hanya bersikap "Ihmaal" (cuek).
Dan pesan itu berbunyi:
فلا ينبغي أن يؤمنوا على بيت مال المسلمين اعتذارًا بأنهم حذّاق في الكتابة ، فما من فضل يوجد في غير هذه الأمة إلا وهو في الملة الإسلامية أفضل وأكمل ، ولا عيب يوجد في بعضهم إلا وهو في غيرهم أفحش ، فهم أكمل من غيرهم علمًا وعقلاً ، وخبرةً وأمانةً ، وبيانًا وكفايةً وكتابةً ، وحلمًا وسخاءً ، وعفافًا وبرًّا ، وإحسانًا وسياسةً ونجدة وشجاعةً ، ورأيًا ونصيحةً .
"Karenanya, tidaklah layak non-muslim dipercayakan untuk menjadi menteri keuangan, hanya karena alasan mereka itu ahli akuntan. Sebab, non-muslim boleh punya kelebihan, tapi kelebihan pada umat muslim itu sebenarnya jauh lebih unggul dan sempurna. Sebagian umat muslim diakui memang punya kekurangan, namun kekurangan umat non-muslim itu sebenarnya justru lebih parah. Jadi, umat muslim pada umumnya lebih unggul dari umat non-muslim, dari sisi keilmuan, daya nalar, pengalaman, trust (kepercayaan), kemampuan berbicara, kompetensi, kecakapan menulis, pengendalian emosional, sifat kedermawanan, daya kontrol diri untuk tidak bermuat maksiat, gemar pada kebaikan, keahlian berpolitik, patriotisme, keberanian, pemikiran yang jitu, dan saling menasehati".
NB:
Ya, umat muslim memang ada yang korupsi, jahat dan pengkhianat, namun itu bukan berarti umat lainnya bersih dari itu semua, bahkan bisa jadi mereka lebih parah. Kita akui hal itu dan tidak perlu kita tutupi dengan berbagai pencitraan.
Ketidaksempurnaan pada diri umat ini, bukan berarti mereka tidak memiliki keistimewaan. Mungkin karena kealfaan kita selama ini, maka ketidaksempurnaan itulah yang menonjol di tengah umat. Namun, kita harus yakin bahwa keistimewaan umat ini jauh lebih unggul dari pencitraan umat lain.
Wahai kaum, jangan sampai ketidaksempurnaan umat yang terlihat merajalela tanpa dipoles pencitraan ini, menyilaukan pandangan mata dan hati kita, sehingga melupakan keistimewaan yang kita miliki.
Mari, kinilah saatnya kita berusah untuk menggeser ketidaksempurnaan kita selama ini, untuk kita gantikan dengan keistimewaan yang kita miliki.
Sekotor apapun permata yang dimiliki umat selama ini, tapi percayalah, kilauan permatanya tetap akan jauh lebih menyilaukan dari kilauan semu dari permata yang mereka miliki.
اللهم إني قد بلّغتُ، فاشهدْ؛ فليبلغ الشاهد منكم الغائب !
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dulu pernah mengirimkan surat instruksi kepada para "`Ummal"-nya (gubernur), yang berisikan perintah untuk hanya menyerahkan urusan (jabatan) kenegaraan kepada "ahlul Quran" (umat Islam)".
Lalu, para gubernur ternyata melaporkan bahwa mereka justru menemukan di lapangan orang-orang Islam punya sifat "al-Khiyaanah" (tidak amanah).
Kemudian, sang khalifah pun membalas laporan mereka:
إن لم يكن في أهل القرآن خير ، فأجدر ألا يكون في غيرهم خير
"Jika memang tidak ada sedikitpun kebaikan (manfaat) pada orang muslim, maka tentu umat non-Islam itu lebih tidak punya kebaikan lagi (dari pada orang muslim)".
Pesan serupa juga pernah disampaikan oleh para orang saleh dan zuhud kepada al-Mahdy; khalifah Abbasiyyah, saat mereka melihat dominasi "Ahl ad-Dzimmah" (non-muslim) dalam pemerintahannya, sementara umat Islam waktu itu hanya bersikap "Ihmaal" (cuek).
Dan pesan itu berbunyi:
فلا ينبغي أن يؤمنوا على بيت مال المسلمين اعتذارًا بأنهم حذّاق في الكتابة ، فما من فضل يوجد في غير هذه الأمة إلا وهو في الملة الإسلامية أفضل وأكمل ، ولا عيب يوجد في بعضهم إلا وهو في غيرهم أفحش ، فهم أكمل من غيرهم علمًا وعقلاً ، وخبرةً وأمانةً ، وبيانًا وكفايةً وكتابةً ، وحلمًا وسخاءً ، وعفافًا وبرًّا ، وإحسانًا وسياسةً ونجدة وشجاعةً ، ورأيًا ونصيحةً .
"Karenanya, tidaklah layak non-muslim dipercayakan untuk menjadi menteri keuangan, hanya karena alasan mereka itu ahli akuntan. Sebab, non-muslim boleh punya kelebihan, tapi kelebihan pada umat muslim itu sebenarnya jauh lebih unggul dan sempurna. Sebagian umat muslim diakui memang punya kekurangan, namun kekurangan umat non-muslim itu sebenarnya justru lebih parah. Jadi, umat muslim pada umumnya lebih unggul dari umat non-muslim, dari sisi keilmuan, daya nalar, pengalaman, trust (kepercayaan), kemampuan berbicara, kompetensi, kecakapan menulis, pengendalian emosional, sifat kedermawanan, daya kontrol diri untuk tidak bermuat maksiat, gemar pada kebaikan, keahlian berpolitik, patriotisme, keberanian, pemikiran yang jitu, dan saling menasehati".
NB:
Ya, umat muslim memang ada yang korupsi, jahat dan pengkhianat, namun itu bukan berarti umat lainnya bersih dari itu semua, bahkan bisa jadi mereka lebih parah. Kita akui hal itu dan tidak perlu kita tutupi dengan berbagai pencitraan.
Ketidaksempurnaan pada diri umat ini, bukan berarti mereka tidak memiliki keistimewaan. Mungkin karena kealfaan kita selama ini, maka ketidaksempurnaan itulah yang menonjol di tengah umat. Namun, kita harus yakin bahwa keistimewaan umat ini jauh lebih unggul dari pencitraan umat lain.
Wahai kaum, jangan sampai ketidaksempurnaan umat yang terlihat merajalela tanpa dipoles pencitraan ini, menyilaukan pandangan mata dan hati kita, sehingga melupakan keistimewaan yang kita miliki.
Mari, kinilah saatnya kita berusah untuk menggeser ketidaksempurnaan kita selama ini, untuk kita gantikan dengan keistimewaan yang kita miliki.
Sekotor apapun permata yang dimiliki umat selama ini, tapi percayalah, kilauan permatanya tetap akan jauh lebih menyilaukan dari kilauan semu dari permata yang mereka miliki.
اللهم إني قد بلّغتُ، فاشهدْ؛ فليبلغ الشاهد منكم الغائب !
Komentar
Posting Komentar