Kisah Imam Syafi'i Dan Musang
Bismillaah bi-idznillaah
Imam Syafi‘i pernah berkisah:
" ﻛﻨﺎ ﻓﻲ ﺳﻔﺮ ﺑﺄﺭﺽ ﺍﻟﻴﻤﻦ ، ﻓﻮﺿﻌﻨﺎ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻟﻠﻌﺸﺎﺀ ، ﻓﺤﻀﺮﺕ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﺟﺎﻫﺰ ، ﻓﺘﺮﻛﻨﺎ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﺃﻗﻤﻨﺎ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﺩﺟﺎﺟﺘﻴﻦ ، ﻓﺄﺗﻰ ﺛﻌﻠﺐ ﻭﻧﺤﻦ ﻧﺼﻠﻲ ، ﻭﺃﺧﺬ ﺩﺟﺎﺟﺔ ﻭﻫﺮﺏ ، ﻓﻠﻤﺎ ﺍﻧﺘﻬﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﺃﺳﻔﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺟﺎﺟﺔ ﻭﻗﻠﻨﺎ : ﺣﺮﻣﻨﺎ ﻃﻌﺎﻣﻨﺎ ، ﻭﺑﻴﻨﻤﺎ ﻧﺤﻦ ﻛﺬﻟﻚ ﺇﺫ ﺟﺎﺀ ﺍﻟﺜﻌﻠﺐ ﻭﻓﻲ ﻓﻤﻪ ﺍﻟﺪﺟﺎﺟﺔ ﻧﺮﺍﻩ ﻣﻦ ﺑﻌﻴﺪ ، ﻓﻮﺿﻌﻬﺎ ﺑﻌﻴﺪﺍ ﻋﻨﺎ ﻭﻭﻗﻒ ﺑﻌﻴﺪﺍ ﻋﻨﻬﺎ ، ﻳﻘﻮﻝ : ﻓﻬﺠﻤﻨﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ ، ﻓﻬﺮﺏ ﺍﻟﺜﻌﻠﺐ ﻓﻠﻤﺎ ﻭﺻﻠﻨﺎ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻓﺈﺫﺍ ﻫﻲ ﻟﻴﻔﺔ ﻋﻠﻰ ﺷﻜﻞ ﺩﺟﺎﺟﺔ ﻭﻟﻴﺴﺖ ﺩﺟﺎﺟﺔ ﻭﺑﻴﻨﻤﺎ ﻧﺤﻦ ﻧﻀﺤﻚ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ، ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺜﻌﻠﺐ ﻗﺪ ﺫﻫﺐ ﻭﺃﺧﺬ ﺍﻟﺪﺟﺎﺟﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻭﻫﺮﺏ ﺑﻬﺎ ﻓﻀﺤﻚ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺍﻟﺜﻌﻠﺐ ﻭﻧﺤﻦ ﻣﻦ ﻛﺒﺎﺭ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ . ﻫﺬﺍ ﺩﻫﺎﺀ ﺛﻌﻠﺐ ﺍﻟﻴﻤﻦ ، ﻓﻜﻴﻒ ﺑﺄﻫﻞ ﺍﻟﻴﻤﻦ ." [ ﺇﺭﺷﺎﺩ ﺍﻷﺭﻳﺐ ﺇﻟﻰ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﺍﻷﺩﻳﺐ ]
"Kami pernah berjalan jauh sampai ke negeri Yaman. Suatu ketika, kami menghidangkan makanan untuk santap malam. Lalu waktu shalat Maghrib pun datang sementara makanan telah siap. Maka kami tinggalkan makanan itu dan segera melaksanakan shalat maghrib. Makanan yang sudah kami hidangkan itu berupa dua ekor ayam. Sejurus kemudian datanglah seekor musang sedang kami masih dalam keadaan shalat. Lalu musang itu mengambil seekor ayam dan menghilang. Ketika selesai shalat, kami menyesalkan ayam yang berhasil dicuri si musang. Kami merasa telah kehilangan (sebagian) makanan kami. Saat masih dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba kami lihat si musang di kejauhan sedang menggigit ayam di mulutnya. Lalu si musang meletakkan ayam itu di tempat yang jauh dari kami dan ia pun ikut menjauh darinya. Tanpa membuang-buang waktu, kami pun bergegas ingin mengambil ayam yang ditinggalkan si musang. Sedangkan si musang berusaha lari. Tatkala kami sampai di tempat itu ternyata yang kami dapati adalah kulit pelepah kurma yang bentuknya seperti ayam dan bukan ayam. Kemudian ketika kami tertawa karena hal itu, ternyata si musang sudah pergi untuk mencuri ayam yg kedua dan membawanya lari. Pada akhirnya, si musanglah yang mentertawakan kami, padahal kami (saat itu) adalah ulama-ulama besar. Inilah kecerdikan musang negeri Yaman, lantas bagaimana dengan penduduk Yaman? (Sumber: Kitab Irsyaadul Ariib Ilaa Ma‘rifatil Adiib)
Komentar
Posting Komentar