Persamaan Dan Perbedaan Sufi Vs Salafi
Bismillaah bi-idznillaah
"Yang, apa persamaan dan, sekaligus, perbedaan Sufi dg Salafi?" Pemuda yg tidak Sufi dan juga bukan Salafi itu ditanya oleh Yayangnya.
"Persamaannya, Yang," jawabnya, "baik menurut Sufi maupun Salafi, orang yg mempertuhankan selain Allah berarti tidak bertauhid. Perbedaannya," lanjutnya, "tak bertauhid menurut Sufi adalah saat hati bergantung pada selain-Nya; baik harta benda, usaha maupun potensi diri. Sementara tak bertauhid menurut Salafi adalah saat gemar tawassulan tabarrukan dan ziarah makam wali. Sufi mengungkapkan pandangan tauhidnya dg hati dan membuat pendengarnya tergugah. Salafi menyampaikan pandangan tauhidnya dg emosi dan membuat pendengarnya marah. Oya, satu lagi, Sufi demen kuburan dan, pastinya, tak cinta dunia. Sementara Salafi tak suka ke kuburan dan, biasanya, demen dolar. Jawaban pendek kali sempitnya kira-kira begitu, Yang."
"Oooh.. Ada gak, Yang, Sufi yang nyalafi, atau Salafi yang nyufi?"
"Hm.. Ntahlah, Yang.."
"Hm.. Berarti.."
"Berarti apa, Yang?"
"Berarti, selain aku tak bertauhid menurut Salafi, aku juga tak bertauhid menurut Sufi.. Sedih.. :'( "
"Lho, kok gitu, Yang?"
"Ya, kan, selain aku hobi tawassulan, tabarrukan dan ziarahan :) , aku juga masih bergantung pada selain-Nya.. :'( "
"Pada apa, Yang?"
"Padamu, Yaang.. Ealah, ga ngerasa.. huuu.. :/ "
___________
"Kau berucap, “Lâ ilâha illaLlâh” (tiada tuhan selain Allah), padahal kau dusta. Di dalam hatimu ada sekumpulan tuhan-tuhan: Ketakutanmu terhadap penguasamu adalah tuhan-tuhan. Kebergantunganmu pada usaha, daya dan kekuatanmu adalah tuhan-tuhan. Keyakinanmu bahwa mudarat, manfaat, pemberian dan pencegahan berasal dari makhluk adalah tuhan-tuhan... Bagaimana kau berucap, ‘Lâ ilâha illâLlâh’, sedang di dalam hatimu ada berapa tuhan? Setiap sesuatu selain Allah yang kau gantungi dan percayai sepenuhnya, itulah berhalamu. Tak berguna bagimu ucapan tauhid, sedang hatimu syirik.”
~Syaikh Abdul Qadir al-Jilany radliyaLlâhu 'anh.
"Yang, apa persamaan dan, sekaligus, perbedaan Sufi dg Salafi?" Pemuda yg tidak Sufi dan juga bukan Salafi itu ditanya oleh Yayangnya.
"Persamaannya, Yang," jawabnya, "baik menurut Sufi maupun Salafi, orang yg mempertuhankan selain Allah berarti tidak bertauhid. Perbedaannya," lanjutnya, "tak bertauhid menurut Sufi adalah saat hati bergantung pada selain-Nya; baik harta benda, usaha maupun potensi diri. Sementara tak bertauhid menurut Salafi adalah saat gemar tawassulan tabarrukan dan ziarah makam wali. Sufi mengungkapkan pandangan tauhidnya dg hati dan membuat pendengarnya tergugah. Salafi menyampaikan pandangan tauhidnya dg emosi dan membuat pendengarnya marah. Oya, satu lagi, Sufi demen kuburan dan, pastinya, tak cinta dunia. Sementara Salafi tak suka ke kuburan dan, biasanya, demen dolar. Jawaban pendek kali sempitnya kira-kira begitu, Yang."
"Oooh.. Ada gak, Yang, Sufi yang nyalafi, atau Salafi yang nyufi?"
"Hm.. Ntahlah, Yang.."
"Hm.. Berarti.."
"Berarti apa, Yang?"
"Berarti, selain aku tak bertauhid menurut Salafi, aku juga tak bertauhid menurut Sufi.. Sedih.. :'( "
"Lho, kok gitu, Yang?"
"Ya, kan, selain aku hobi tawassulan, tabarrukan dan ziarahan :) , aku juga masih bergantung pada selain-Nya.. :'( "
"Pada apa, Yang?"
"Padamu, Yaang.. Ealah, ga ngerasa.. huuu.. :/ "
___________
"Kau berucap, “Lâ ilâha illaLlâh” (tiada tuhan selain Allah), padahal kau dusta. Di dalam hatimu ada sekumpulan tuhan-tuhan: Ketakutanmu terhadap penguasamu adalah tuhan-tuhan. Kebergantunganmu pada usaha, daya dan kekuatanmu adalah tuhan-tuhan. Keyakinanmu bahwa mudarat, manfaat, pemberian dan pencegahan berasal dari makhluk adalah tuhan-tuhan... Bagaimana kau berucap, ‘Lâ ilâha illâLlâh’, sedang di dalam hatimu ada berapa tuhan? Setiap sesuatu selain Allah yang kau gantungi dan percayai sepenuhnya, itulah berhalamu. Tak berguna bagimu ucapan tauhid, sedang hatimu syirik.”
~Syaikh Abdul Qadir al-Jilany radliyaLlâhu 'anh.
Komentar
Posting Komentar