Ingin Lebih Mulia Dari Orang lain ? Jangan!!
Bismillaah bi-idznillaah
JANGAN BANGGA DIRI
لا تطمح أن تكون أفضل من الآخرين ؛ ولكن إطمح أن تكون أفضل من نفسك سابقاً
Janganlah engkau ber-ambisi agar engkau menjadi lebih mulia dari yang lain;akan tetapi bercita-citalah agar engkau menjadi yang lebih mulia dibandingkan masa yang telah lalu dari dirimu sendiri
Jangan Tertipu dengan Ilmu dan Amal Kita
Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri pernah berkata jika kita merasa diri kita telah Alim, apalah arti ilmu yang kita miliki dibanding ilmu yang dimiliki iblis, ilmu apa yang tidak diketahui iblis? Sekalipun dia (iblis) menguasai berbagai ilmu namun ia tidak mengamalkan ilmunya dan tidak tulus bersama Allah, dan Allah tidak menerimanya. Lalu seandainya pun ilmu kita diterima, apakah kita satu-satunya orang yang berilmu?
Apalah arti ilmu kita di hadapan orang-orang berilmu sebelum kita? Adalah Imam Ahmad bin Hanbal yang hafal ribuan Hadits, begitu pula Imam Al-Hakim. Lalu bagaimana kita bisa tertipu dengan beberapa Hadits yang kita hafal namun tidak kita amalkan?
Imam Asy-Syafi'i hafal Quran pada usia tujuh tahun dan hafal Muwatta lengkap dengan seluruh sanadnya pada usia 10 tahun. Ketika usianya belum genap 12 tahun, guru-gurunya terutama Imam Malik (pemilik Muwatta) telah mendudukannya di atas kursi tempat mereka berfatwa. Karena tubuhnya yang kecil dan belum kuat menahan dahaga, beliau harus minum pada siang hari di bulan Ramadhan karena memang beliau belum wajib puasa. Jadi ketika itu di bulan Ramadhan, beliau mengajar umat sambil minum. Lalu bagaimana dengan ilmu kita dibandingkan ilmu mereka, dengan karunia Allah yang diberikan kepada mereka?
Kemudian soal dedikasi? Kita juga tidak perlu tertipu dengan apa yang telah kita perjuangkan.
Jika kita berjuang, kita berjuang dengan perut kenyang.
Padahal orang-orang sebelum kita berjuang dengan perut lapar. Mereka tidak memiliki apa-apa selain sebiji kurma atau bahkan separuhnya. Setelah itu mereka tidak mempunyai apa-apa lagi.
Apabila orang beriman mau menelaah kehidupan orang-orang sholeh zaman dulu, ia pasti tidak akan tertipu dengan amalnya. Ia akan melihat hakikat beribadah kepada Allah, sehingga ia terpacu untuk terus meningkatkan amalnya dengan tetap menyadari bahwa amalnya itu tidak lain adalah anugerah Allah.
Tunjukkanlah akhlaq yang mulia ketika berdakwah, baik ucapan perilaku dsb.
Karena:
*Dakwah itu membina, bukan menghina.
*Dakwah itu mendidik, bukan 'membidik'
*Dakwah itu mengobati, bukan melukai.
*Dakwah itu mengukuhkan, bukan meruntuhkan.
*Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
*Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
*Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.
*Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.
*Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.
*Dakwah itu menasehati, bukan mencaci maki.
*Dakwah itu merangkul, bukan memukul.
*Dakwah itu ngajak bersabar, bukan ngajak mencakar.
*Dakwah itu argumentative, bukan provokatif.
*Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.
*Dakwah itu realistis, bukan fantastis.
*Dakwah itu adu konsep di dunia nyata, bukan adu mulut dan olah kata.
*Dakwah itu mencerdaskan, bukan membodohkan.
*Dakwah itu menawarkan solusi, bukan mengumbar janji.
*Dakwah itu berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba saling menjatuhkan.
*Dakwah itu menghadapi masyarakat, bukan membelakangi masyarakat.
*Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.
*Dakwah itu mengatasi keadaan, bukan meratapi kenyataan.
*Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.
*Dakwah itu menebar kebaikan, bukan mengorek kesalahan.
*Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.
*Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.
*Dakwah itu apresiasi terhadap langkah positif, bukan mencari-cari motif.
*Dakwah itu mendukung semua program kebaikan, bukan memunculkan keraguan.
*Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.
*Dakwah itu berletih-letih menanggung problema umat, bukan meletihkan umat.
*Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.
*Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.
*Dakwah itu siap menghadapi musuh, bukan selalu mencari musuh.
*Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.
*Dakwah itu melawan kesesatan, bukan mengotak atik kebenaran.
*Dakwah itu asyik dalam kebersamaan, bukan bangga dengan kesendirian.
*Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.
*Dakwah itu kita mengatakan: "aku cinta kamu", bukan "aku benci kamu"
*Dakwah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".
*Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga di tempat kebanjiran, bukan hanya di pengajian.
الناس كلهم فقراء إلى العلم
و العلم فقير إلى العمل
و العمل محتاج إلى العقل
و العقل فقير إلى التوفيق
و كل علم بلا عمل باطل
و كل علم و عمل بلا نية هباء
و كل علم و عمل و نية بلا سنة مردود
و كل علم و عمل و نية و سنة بلا ورع خسران
Semua manusia butuh ilmu.
Ilmu butuh diamalkan
Amal butuh akal.
Akal butuh petunjuk
Setiap ilmu tanpa diamalkan batil.
Setiap perbuatan tanpa niat tak berguna.
Setiap ilmu, amal, dan niat tanpa sunnah (teladan) tidak diterima.
Setiap ilmu, amal, niat, dan sunnah tanpa wara’ tiada hasil.
أشدُّ الناس حماقةً أقواهم اعتقاداً فى فضل نفسه , وأثبتُ الناس عقلاً أشدهم اتهاماً لنفسه.
Orang yang paling bodoh , adalah seseorang yang paling yaqin bahwa terdapat keistimewaan pada dirinya sendiri.
Sedang kan orang yang paling cerdas , adalah seseorang yang paling curiga terhadap dirinya sendiri.
Imam al-Ghazali
"Dan lebih buruk lagi , orang yang mengaku ngaku di depan orang lain bahwa dirinya punya banyak kekurangan , dengan tujuan agar orang lain menilai nya sebagai seseorang yang Tawadhu' (merasa rendah diri)".
Saudara ku...
Mari kita murni kan niat beribadah hanya kepada Alloh SWT.
cukup Alloh sajalah yang tahu akan amal ibadah kita
Wallohu A'lam
Mudah-mudahan Alloh SWT senantiasa mengampuni segala kekhilafan kita semua
Robbana taqobbal minnaa
Yaa Allah... terimalah dari kami amalan kami... Amiin
JANGAN BANGGA DIRI
لا تطمح أن تكون أفضل من الآخرين ؛ ولكن إطمح أن تكون أفضل من نفسك سابقاً
Janganlah engkau ber-ambisi agar engkau menjadi lebih mulia dari yang lain;akan tetapi bercita-citalah agar engkau menjadi yang lebih mulia dibandingkan masa yang telah lalu dari dirimu sendiri
Jangan Tertipu dengan Ilmu dan Amal Kita
Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri pernah berkata jika kita merasa diri kita telah Alim, apalah arti ilmu yang kita miliki dibanding ilmu yang dimiliki iblis, ilmu apa yang tidak diketahui iblis? Sekalipun dia (iblis) menguasai berbagai ilmu namun ia tidak mengamalkan ilmunya dan tidak tulus bersama Allah, dan Allah tidak menerimanya. Lalu seandainya pun ilmu kita diterima, apakah kita satu-satunya orang yang berilmu?
Apalah arti ilmu kita di hadapan orang-orang berilmu sebelum kita? Adalah Imam Ahmad bin Hanbal yang hafal ribuan Hadits, begitu pula Imam Al-Hakim. Lalu bagaimana kita bisa tertipu dengan beberapa Hadits yang kita hafal namun tidak kita amalkan?
Imam Asy-Syafi'i hafal Quran pada usia tujuh tahun dan hafal Muwatta lengkap dengan seluruh sanadnya pada usia 10 tahun. Ketika usianya belum genap 12 tahun, guru-gurunya terutama Imam Malik (pemilik Muwatta) telah mendudukannya di atas kursi tempat mereka berfatwa. Karena tubuhnya yang kecil dan belum kuat menahan dahaga, beliau harus minum pada siang hari di bulan Ramadhan karena memang beliau belum wajib puasa. Jadi ketika itu di bulan Ramadhan, beliau mengajar umat sambil minum. Lalu bagaimana dengan ilmu kita dibandingkan ilmu mereka, dengan karunia Allah yang diberikan kepada mereka?
Kemudian soal dedikasi? Kita juga tidak perlu tertipu dengan apa yang telah kita perjuangkan.
Jika kita berjuang, kita berjuang dengan perut kenyang.
Padahal orang-orang sebelum kita berjuang dengan perut lapar. Mereka tidak memiliki apa-apa selain sebiji kurma atau bahkan separuhnya. Setelah itu mereka tidak mempunyai apa-apa lagi.
Apabila orang beriman mau menelaah kehidupan orang-orang sholeh zaman dulu, ia pasti tidak akan tertipu dengan amalnya. Ia akan melihat hakikat beribadah kepada Allah, sehingga ia terpacu untuk terus meningkatkan amalnya dengan tetap menyadari bahwa amalnya itu tidak lain adalah anugerah Allah.
Tunjukkanlah akhlaq yang mulia ketika berdakwah, baik ucapan perilaku dsb.
Karena:
*Dakwah itu membina, bukan menghina.
*Dakwah itu mendidik, bukan 'membidik'
*Dakwah itu mengobati, bukan melukai.
*Dakwah itu mengukuhkan, bukan meruntuhkan.
*Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
*Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
*Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.
*Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.
*Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.
*Dakwah itu menasehati, bukan mencaci maki.
*Dakwah itu merangkul, bukan memukul.
*Dakwah itu ngajak bersabar, bukan ngajak mencakar.
*Dakwah itu argumentative, bukan provokatif.
*Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.
*Dakwah itu realistis, bukan fantastis.
*Dakwah itu adu konsep di dunia nyata, bukan adu mulut dan olah kata.
*Dakwah itu mencerdaskan, bukan membodohkan.
*Dakwah itu menawarkan solusi, bukan mengumbar janji.
*Dakwah itu berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba saling menjatuhkan.
*Dakwah itu menghadapi masyarakat, bukan membelakangi masyarakat.
*Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.
*Dakwah itu mengatasi keadaan, bukan meratapi kenyataan.
*Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.
*Dakwah itu menebar kebaikan, bukan mengorek kesalahan.
*Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.
*Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.
*Dakwah itu apresiasi terhadap langkah positif, bukan mencari-cari motif.
*Dakwah itu mendukung semua program kebaikan, bukan memunculkan keraguan.
*Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.
*Dakwah itu berletih-letih menanggung problema umat, bukan meletihkan umat.
*Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.
*Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.
*Dakwah itu siap menghadapi musuh, bukan selalu mencari musuh.
*Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.
*Dakwah itu melawan kesesatan, bukan mengotak atik kebenaran.
*Dakwah itu asyik dalam kebersamaan, bukan bangga dengan kesendirian.
*Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.
*Dakwah itu kita mengatakan: "aku cinta kamu", bukan "aku benci kamu"
*Dakwah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".
*Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga di tempat kebanjiran, bukan hanya di pengajian.
الناس كلهم فقراء إلى العلم
و العلم فقير إلى العمل
و العمل محتاج إلى العقل
و العقل فقير إلى التوفيق
و كل علم بلا عمل باطل
و كل علم و عمل بلا نية هباء
و كل علم و عمل و نية بلا سنة مردود
و كل علم و عمل و نية و سنة بلا ورع خسران
Semua manusia butuh ilmu.
Ilmu butuh diamalkan
Amal butuh akal.
Akal butuh petunjuk
Setiap ilmu tanpa diamalkan batil.
Setiap perbuatan tanpa niat tak berguna.
Setiap ilmu, amal, dan niat tanpa sunnah (teladan) tidak diterima.
Setiap ilmu, amal, niat, dan sunnah tanpa wara’ tiada hasil.
أشدُّ الناس حماقةً أقواهم اعتقاداً فى فضل نفسه , وأثبتُ الناس عقلاً أشدهم اتهاماً لنفسه.
Orang yang paling bodoh , adalah seseorang yang paling yaqin bahwa terdapat keistimewaan pada dirinya sendiri.
Sedang kan orang yang paling cerdas , adalah seseorang yang paling curiga terhadap dirinya sendiri.
Imam al-Ghazali
"Dan lebih buruk lagi , orang yang mengaku ngaku di depan orang lain bahwa dirinya punya banyak kekurangan , dengan tujuan agar orang lain menilai nya sebagai seseorang yang Tawadhu' (merasa rendah diri)".
Saudara ku...
Mari kita murni kan niat beribadah hanya kepada Alloh SWT.
cukup Alloh sajalah yang tahu akan amal ibadah kita
Wallohu A'lam
Mudah-mudahan Alloh SWT senantiasa mengampuni segala kekhilafan kita semua
Robbana taqobbal minnaa
Yaa Allah... terimalah dari kami amalan kami... Amiin
Komentar
Posting Komentar