Nabi Sulaiman Dan Ahli 'Ibadah Di Zaman Nabi Ibrohim

Bismillaah bi-idznillaah


ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻴﺎﻓﻌﻲ : ﺣُﻜﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻭﺣﻰ ﺇﻟﻰ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﺩﺍﻭﺩ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺃﻥ ﺍﺧﺮﺝ ﺇﻟﻰ ﺳﺎﺣﻞ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﺗﺒﺼﺮ ﻋﺠﺒﺎ، ﻓﺨﺮﺝ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻹﻧﺲ ﻭﻟﻤﺎ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﺎﺣﻞ ﺍﻟﺘﻔﺖ ﻳﻤﻴﻨﺎً ﻭﺷﻤﺎﻻً ﻓﻠﻢ ﻳﺮﻯ ﺷﻴﺌﺎ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻌﻔﺮﻳﺖ : ﻏُﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﺛﻢ ﺍﺋﺘﻨﻲ ﺑﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺗﺠﺪ ﻓﻴﻪ، ﻓﻐﺎﺹ ﻓﻴﻪ ﺛﻢ ﺭﺟﻊ ﺑﻌﺪ ﺳﺎﻋﺔ، ﻭﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻧﻲ ﺫﻫﺒﺖ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻣﺴﻴﺮﺓ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ﻓﻠﻢ ﺃﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﻗﻌﺮﻩ ﻭﻻ ﺃﺑﺼﺮﺕ ﻓﻴﻪ ﺷﻴﺌﺎ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻌﻔﺮﻳﺖ ﺁﺧﺮ : ﻏﺺ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻭﺍﺋﺘﻨﻲ ﺑﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺗﺠﺪﻩ ﻓﻴﻪ، ﻓﻐﺎﺹ ﺛﻢ ﺭﺟﻊ ﺑﻌﺪ ﺳﺎﻋﺔ ﻭﻗﺎﻝ ﻣﺜﻞ ﻗﻮﻝ ﺍﻷﻭﻝ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻏﺎﺹ ﻣﺜﻞ ﺍﻷﻭﻝ ﻣﺮﺗﻴﻦ، ﻓﻘﺎﻝ ﻵﺻﻒ ﺑﻦ ﺭﺧﻴﺎ ﻭﻫﻮ ﻭﺯﻳﺮﻩ ﺍﻟﺬﻱ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺑﻘﻮﻟﻪ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻋﻨﻪ : { ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻨﺪﻩ ﻋﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ } ‏( ﺍﻟﻨﻤﻞ : 40 ‏) ﺍﺋﺘﻨﻲ ﺑﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ . ﻓﺠﺎﺀﻩ ﺑﻘﺒﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺎﻓﻮﺭ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﻟﻬﺎ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺑﻮﺍﺏ، ﺑﺎﺏ ﻣﻦ ﺩﺭ، ﻭﺑﺎﺏ ﻣﻦ ﺟﻮﻫﺮ، ﻭﺑﺎﺏ ﻣﻦ ﺯﺑﺮﺟﺪ ﺃﺧﻀﺮ، ﻭﺑﺎﺏ ﻣﻦ ﻳﺎﻗﻮﺕ ﺃﺣﻤﺮ، ﻭﺍﻷﺑﻮﺍﺏ ﻛﻠﻬﺎ ﻣُﻔَﺘَّﺤﺔ ﻭﻻ ﻳﻘﻄﺮ ﻓﻴﻬﺎ ﻗﻄﺮﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻭﻫﻲ ﻓﻲ ﺩﺍﺧﻞ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻋﻤﻴﻖ ﻣﺜﻞ ﻣﺴﻴﺮﺓ ﻣﺎ ﻏﺎﺹ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻌﻔﺮﻳﺖ ﺍﻷﻭﻝ ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ، ﻓﻮﺿﻌﻬﺎ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ، ﻭﺇﺫﺍ ﻓﻲ ﻭﺳﻄﻬﺎ ﺷﺎﺏ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﻤﻨﻈﺮ ﻧﻘﻲ ﺍﻟﺜﻴﺎﺏ ﻭﻫﻮ ﻗﺎﺋﻢ ﻳﺼﻠﻲ، ﻓﺪﺧﻞ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﺍﻟﻘﺒﺔ ﻭﺳﻠَّﻢ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺸﺎﺏ ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺃﻧﺰﻟﻚ ﻓﻲ ﻗﻌﺮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻲ ﺭﺟﻼً ﻣﻘﻌﺪﺍً ﻭﻛﺎﻧﺖ ﺃﻣﻲ ﻋﻤﻴﺎﺀ ﻓﺄﻗﻤﺖ ﻓﻲ ﺧﺪﻣﺘﻬﺎ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮﺕ ﻭﻓﺎﺓ ﺃﻣﻲ ﻗﺎﻟﺖ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﻃﻞ ﺣﻴﺎﺓ ﺍﺑﻨﻲ ﻓﻲ ﻃﺎﻋﺘﻚ، ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮﺕ ﻭﻓﺎﺓ ﺃﺑﻲ ﻗﺎﻝ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺳﺘﺨﺪﻡ ﻭﻟﺪﻱ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻠﺸﻴﻄﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﺒﻴﻞ . ﻓﺨﺮﺟﺖ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﺎﺣﻞ ﺑﻌﺪﻣﺎ ﺩﻓﻨﺘﻬﻤﺎ ﻓﻨﻈﺮﺕ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻘﺒﺔ ﻣﻮﺿﻮﻋﺔ، ﻓﺪﺧﻠﺘﻬﺎ ﻷﻧﻈﺮ ﺣﺴﻨﻬﺎ، ﻓﺠﺎﺀ ﻣﻠﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ، ﻓﺎﺣﺘﻤﻞ ﺍﻟﻘﺒﺔ ﻭﺃﻧﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺃﻧﺰﻟﻨﻲ ﻓﻲ ﻗﻌﺮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ، ﻗﺎﻝ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ : ﻓﻔﻲ ﺃﻱ ﺯﻣﺎﻥ ﻛﻨﺖ ﺃﺗﻴﺖ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﺎﺣﻞ؟ ﻗﺎﻝ : ﻓﻲ ﺯﻣﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺍﻟﺨﻠﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ . ﻓﻨﻈﺮ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺎﺭﻳﺦ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﻪ ﺃﻟﻔﺎ ﺳﻨﺔ ﻭﺃﺭﺑﻌﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ ﻭﻫﻮ ﺷﺎﺏ ﻻ ﺷﻴﺒﺔ ﻓﻴﻪ، ﻗﺎﻝ : ﻓﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻃﻌﺎﻣﻚ ﻭﺷﺮﺍﺑﻚ ﻓﻲ ﺩﺍﺧﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ؟ ﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺄﺗﻨﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻃﻴﺮ ﺃﺧﻀﺮ ﻓﻲ ﻣﻨﻘﺎﺭﻩ ﺷﺊ ﺃﺻﻔﺮ ﻣﺜﻞ ﺭﺃﺱ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻓﺂﻛﻠﻪ ﻓﺄﺟﺪ ﻓﻴﻪ ﻃﻌﻢ ﻛﻞ ﻧﻌﻴﻢ ﻓﻲ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﺬﻫﺐ ﻋﻨﻲ ﺍﻟﺠﻮﻉ ﻭﺍﻟﻌﻄﺶ ﻭﺍﻟﺤﺮ ﻭﺍﻟﺒﺮﺩ ﻭﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﺍﻟﻨﻌﺎﺱ ﻭﺍﻟﻔﺘﺮﺓ ﻭﺍﻟﻮﺣﺸﺔ . ﻓﻘﺎﻝ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ : ﺃﺗﻘﻒ ﻫﻨﺎ ﺃﻡ ﻧﺮﺩﻙ ﺇﻟﻰ ﻣﻮﺿﻌﻚ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺭﺩﻧﻲ ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﺭﺩَّﻩ ﻳﺎ ﺁﺻﻒ . ﻓﺮﺩَّﻩ، ﺛﻢ ﺍﻟﺘﻔﺖ ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﻧﻈﺮﻭﺍ ﻛﻴﻒ ﺍﺳﺘﺠﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﻋﺎﺀ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻓﺄﺣﺬﺭﻛﻢ ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Di ceritakan oleh imam al Yafi'i rochimahullaah : Allaah Subchaanahu wa Ta'aalaa Mewahyukan Nabi Sulaiman bin Dawud 'Alayhimas Salaam, supaya pergi ke tepi laut atau pantai untuk melihat suatu kaajaiban. Bergegas beliau ke tempat yang dituju dengan diikuti tentara dari manusia dan jin. Sesampainya disana beliau menoleh ke kanan dan kiri tapi tak diketemukan apa-apa. Lalu beliau menyuruh jin Ifrit, "Menyelamlah kau ke dalam laut ini! Dan datangkanlah untukku sesuatu yang kau temukan di dalamnya "Menyelamlah ke dalam laut,dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di dalamnya !". Dan setelah Ifrit menyelam dan mengamati isi lautan, Ifrit kembali dan memberi laporan pada nabi sulaiman as: " Ya Nabiyallaah, aku menyelami laut ini sejauh demikian dan demikian, namun aku tidak bisa mencapai dasar laut ini, dan aku tidak melihat hal yang mengagumkan itu". Nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam pun memerintahkan Ifrit yang lain untuk menyelam : "Menyelamlah ke dalam laut,dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di dalamnya !". Dan setelah Ifrit kedua menyelam dan mengamati isi lautan,Ifrit kembali dan menghadap Nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam, Ifrit kedua pun melaporkan hal sama sebagaimana yang awal dengan tidak menemukan keajaiban tersebut, padahal Ifrit kedua ini menyelam dengan dua kali balikan. Kemudian Nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam berkata kepada Aashif bin Barkhoya, beliau adalah pelayan Nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam yang disebutkan hikayatnya dalam alqur'an surat an-Naml Ayat 40 ( Berkatalah orang yang mempunyai pengetahuan tentang Kitab). Nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam berkata : "Datangkanlah sesuatu untukku di dasar laut ini."Hanya dalam sekejap mata Aashif telah kembali ke pantai dengan membawa sebuah kubah dari kafur yang amat putih. Ia mempunyai empat pintu , pintu pertama terbuat dari intan durr, kedua dari intan jauhar, ketiga dari intan zabarjad hijau dan pintu keempat terbuat dari intan yaqut berwarna merah. Anehnya pintu ini selalu terbuka namun tidak ada setetespun air laut yang masuk kedalam kubah ini, padahal kubah ini di temukan di kedalaman laut dengan jarak tiga kali lipat jauhnya dari jarak yang di tempuh oleh Ifrit pertama. oleh Ifrit pertama. Aashif pun meletakkan kubah ini di hadapan Nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam, semuanya di kagetkan dengan keberadaan seorang pemuda yang sangat tampan dengan pakaian yang sangat indah, pemuda ini terlihat berada di tengah kubah sedang berdiri melaksanakan sholat. Kemudian nabi sulaiman masuk ke dalam kubah dengan mengucapkan salam pada pemuda tersebut, lalu nabi sulaiman bertanya: "Apa yang menyebabkan bisa tinggal di dasar laut yang sangat dalam ini? Ya Nabiyullaah, sesungguhnya aku punya seorang ayah yang lumpuh dan ibuku seorang yang buta. Sebagai khidmahku pada keduanya, aku melayaninya dengan baik selama tujuh puluh tahun. "Ketika telah datang ajal ibuku, ibuku berdoa, 'Ya Allaah panjangkanlah kehidupan anakku untuk melakukan taat kepada-Mu.' Dan ketika telah datang ajal ayahku, beliau berdoa, 'Ya Allaah, berilah pelayanan kepada anakku ditempat yang tidak bisa di jankau oleh syetan untuk mengganggunya. Maka setelah aku selesai memakamkan jenazah keduanya, aku pergi ke pinggir laut ini, dan aku melihat kubah ini, aku pun masuk untuk melihat keindahan di dalamnya, kemudian datanglah malaikat yang membawa kubah ini sedangkan aku berada di dalamnya, dan menempatkannya di dasar laut ini". Nabi sulaiman bertanya lagi : "Di zaman siapakah, pertama kali engkau mendatangi pinggir laut ini ?". Menjawab si pemuda : "Di zaman Nabiyallaah Ibrohim 'Alayhis Salaam al Kholil". Sejenak nabi Sulaiman 'Alayhis Salaam menghitung tarikh si pemuda sampai saat itu, maka di ketahui si pemuda telah beribadah di kubah tersebut dalam dasar lautan selama 1400 tahun sedangkan pemuda itu tidak beruban."Lalu apa yang kau makan dan minum di dalam laut ini?" tanya Nabi Sulaiman."Ya Nabiyyullaah, datang kepadaku setiap hari seekor burung hijau yang pelatuknya atau paruhnya membawa sesuatu yang kuning seperti kepala manusia, di dalamnya apa saja kenikmatan makanan di dunia, aku memakannya maka hilanglah dariku rasa lapar dahaga, panas dingin, tidur ngantuk, kelemahan dan kesendirian," jawab anak muda."Apakah kamu bersedia dan suka untuk kembali ke duniaku bersamaku di istanaku atau kau ingin aku kembalikan ke tempat asalmu? "Kembalikan aku ke tempat asalku di sana. Aku lebih nyaman dari tangan-tangan manusia wahai Nabiyyullah," lanjutnya."Hai Aashif kembalikan dia ke tempat asalnya," perintah Nabi Sulaiman. Kemudian Nabi Sulaiman berkata kepada seluruh umatnya,"Lihatlah oleh kalian semua apa yang telah terjadi, bagaimana Allaah telah Mengabulkan doa kedua orang tua. Maka hendaklah kalian semua takut mendurhaki kedua orang tua."
[Irsyaadul 'Ibaad, halaman 93]

Komentar

Postingan Populer