Kisah Syaikh Barshisho

Bismillaah bi-idznillaahBismillaah bi-idznillaah

Ibnu 'Abbas rodliyallaahu ‘anhu menceritakan, ada seorang ahli zuhud bernama Barshisho. Dia ber'ibadah dalam kuil selama tujuh puluh tahun yang tidak pernah berma'siat sedikitpun. Lalu iblis ingin menggoda dengan ilmu hilah (rekayasa), maka pada suatu saat dia mengumpulkan para pembesar setan dan berkata, “Adakah di antara kalian yang mampu merusak Barshisho?” Setan putih berkata kepada Iblis, “Saya sanggup merusaknya.” Lalu ia berangkat ke tempat Barshisho dengan mengenakan pakaian 'ulama dan mengenakan sesuatu di atas kepalanya, lalu datang ke kuil Barshisho dan memanggilnya. Tetapi dia tidak menjawabnya.
Barshisho tidak berhenti dari ber'ibadah kecuali setiap sepuluh hari sekali. Tidak pula dia berbuka puasa, kecuali setelah berlalu sepuluh hari. Tatkala setan putih tak mampu mengambil perhatian Barshisho, maka dia berpura-pura sholat dan ber'ibadah di dalam kuil itu. Maka setelah Barshisho selesai dari sholat dan 'ibadahnya, dan ingin beranjak keluar, dia melihat setan putih itu tampil seperti 'ulama yang sedang sholat dan beribadah dengan bentuk yang sangat bagus. Lalu Barshisho bertanya kepadanya, “Kamu tadi memanggilku sementara aku sedang sibuk sholat, apa yang kamu perlukan?” Dia menjawab, “Saya ingin bersamamu untuk belajar 'ilmu dan menirukan amalmu serta kita bersama beribadah sehingga aku bisa mendoakanmu dan kamu juga mendoakanku.” Barshisho berkata, “Saya tidak bisa bersamamu, jika kamu seorang mukmin, maka kamu mendapatkan bagian dari doaku yang kutujukan bagi semua orang mukmin.” Kemudian dia beranjak sholat dan meninggalkan setan itu. Maka setan itu pun beranjak sholat dan setelah itu Barshisho tidak menoleh kepadanya selama empat puluh hari. Setelah Barshisho selesai sholat, dia melihat setan sedang berdiri sholat. Tatkala dia melihat kesungguhannya, maka dia berkata kepadanya, “Apa yang kamu butuhkan?” Setan menjawab, “Saya ingin kamu memberi izin kepadaku untuk naik ke kuil bersamamu.” Lalu dia memberi izin naik di kuil dan beribadah bersama Barshisho beberapa waktu, tidak berbuka dan tidak berhenti dari 'ibadah kecuali setelah empat puluh hari bahkan terkadang sampai delapan puluh hari. Maka tatkala melihat kesungguhan dia dalam ber'ibadah, Barshisho merasa rendah hati berada di hadapannya dan kagum terhadap kehebatan 'ibadah setan putih itu. Dan setelah lama ber'ibadah bersama Barshisho, setan berkata kepadanya, “Saya ingin pergi karena saya memiliki teman selain kamu. Saya mendapat berita kamu lebih baik daripadanya, ternyata saya mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan perkiraan saya sebelumnya.” Kemudian Barshisho merasakan sesuatu yang besar dalam batinnya sehingga tidak mau berpisah dengannya karena dianggap lebih baik ibadahnya daripada dirinya. Ketika setan hendak meninggalkannya, ia berkata kepada Barshisho, “Sesungguhnya aku mempunyai beberapa doa yang akan aku ajarkan kepadamu supaya kamu dapat beramal dengannya, karena doa itu lebih baik dari apa yang engkau kerjakan. Dengan doa ini Allaah akan Menyembuhkan orang sakit dan Menyembuhkan orang gila.” Barshisho menjawab, “Aku tidak ingin menjadi tabib atau menjadi orang yang dapat menyembuhkan orang lain, karena hal ini akan menyibukkanku dari 'ibadah. Aku khawatir kalau manusia akan mengetahui hal ini, maka mereka akan menggangguku dalam peribadatanku.” Namun, setan tetap saja mengajarinya. Kemudian kembalilah setan kepada Iblis, lalu Iblis berkata, “Demi Allaah! Engkau telah menghancurkan lelaki itu.” Iblis pun berkata lagi, “Pergilah wahai Abyadh! (setan putih)!” Ia pergi kepada seorang lelaki lalu ia mencekiknya, kemudian ia menjelma seorang tabib lalu berkata kepada keluarganya, “Sesungguhnya anakmu ini dalam keadaan gila, apakah kamu ingin ia diobati?” Mereka menjawab, “Ya.” Ia berkata, “Namun aku tidak mampu mengobati penyakit ini, tetapi akan aku tunjukkan kepada seseorang yang apabila dia berdoa kepada Allaah, maka sembuhlah ia. Pergilah kamu kepada Barshisho, sesungguhnya dia memiliki beberapa doa yang apabila dia berdoa kepada Allaah niscaya akan dikabulkan.” Mereka pun pergi kepada Barshisho dan meminta untuk diobati. Barshisho pun berdoa dengan doa yang telah diajarkan setan putih tadi, lalu setan pergi meninggalkan anak itu. Demikianlah, setan putih terus mengganggu manusia lain dan menyuruhnya untuk berobat kepada Barshisho dan meminta doa kepadanya untuk kesembuhan (dengan tujuan untuk mengganggu peribadatan Barshisho). Kemudian setan putih itu mengganggu seorang gadis Bani Isroil yang memiliki tiga saudara laki-laki. Dahulu bapak mereka adalah raja Bani Isroil, setelah bapaknya meninggal, ia digantikan saudara laki-lakinya, yaitu paman gadis itu. Setan menyiksa dan mencekik gadis tersebut. Lalu setan datang kepada keluarga tersebut dengan menjelma menjadi seorang dukun. Ia bertanya kepada saudara-saudaranya, “Inginkah kalian agar saudarimu itu aku obati?” Mereka menjawab, “Ya.” Ia berkata, “Penyakit yang menimpa saudarimu itu sangat keras yang tidak mampu aku mengobatinya, namun aku akan menunjukkan kepadamu seorang yang dapat dipercaya, yang mana engkau dapat meminta doa kepadanya. Apabila 'ilmu ghoibnya datang, niscaya dia akan berdoa untuk kesembuhannya itu, hingga nanti engkau akan yakin bahwa saudarimu akan sehat kembali dan hilang penyakitnya.” Mereka berkata, “Siapakah orang itu?” Setan menjawab, “Barshisho.” Kemudian mereka bertanya, “Bagaimana kami dapat menghadapnya, sedangkan ia orang yang tinggi martabatnya dalam 'ibadah?” Setan menjawab, “Hendaklah kamu berada disamping peribadatannya hingga mendekatinya, lalu engkau menemuinya. Kalau engkau tidak menemuinya, maka tinggalkanlah saudarimu itu disampingnya. Kemudian katakanlah kepadanya, saudariku ini sebagai amanah bagimu, maka hendaklah engkau obati dia.” Mereka pun menuruti nasihat setan putih untuk pergi ke tempat Barshisho itu, kemudian dia meminta Barshisho untuk mengobatinya. Barshisho pun enggan dan menolak permintaan mereka. Namun mereka berdiam sementara di dekat kuilnya sebagaimana yang diperintahkan oleh setan putih, lalu meninggalkan saudarinya itu di dekat kuilnya, seraya berkata, “Ini saudari kami.” Setelah selesai dalam sholatnya, ia menoleh kepada gadis yang begitu cantik itu, kemudian ia meninggalkannya walaupun tersentuh dalam hatinya sesuatu yang lain. Datanglah setan mengganggu gadis itu dengan mencekiknya, lalu Barshisho berdoa dengan doa yang diajarkan setan dahulu. Setan itupun keluar dan pergi dari gadis itu. Kemudian dia mulai sholat lagi, setan itu datang kembali dan mengganggu sang gadis. Maka tanpa sengaja tubuh gadis itu terbuka dan setan membisikkan Barshisho, “Gaulilah gadis itu dan setelah itu kamu bisa bertaubat.” Dan setan pun berhasil, Barshisho menggauli gadis tersebut sehingga gadis itu hamil dan terlihat mengandung. Kemudian setan berkata kepada Barshisho, “Celaka kamu Barshisho bila perbuatanmu itu terungkap. Maukah kamu membunuhnya dan setelah itu kamu bisa bertaubat. Dan apabila keluarganya menanyakan, maka katakan pada mereka bahwa gadis itu dibawa kabur oleh setan yang telah mengganggunya dan kamu tidak kuasa melawannya.” Maka Barshisho masuk ke tempat gadis itu dan membunuhnya, lalu dikuburkan di lerang gunung. Pada saat Barshisho mengubur gadis itu, setan datang dan menarik ujung pakaian gadis itu sehingga tidak tertimbun tanah dan nampak. Kemudian Barshisho kembali ke kuil dan ber'ibadah, tiba-tiba ketiga saudara gadis itu datang untuk menjenguk adik mereka. Mereka menanyakan keadaannya, “Wahai Barshisho, apa yang telah kamu lakukan terhadap adik kami?” Dia menjawab, “Setan datang dan aku tidak mampu melawannya.” Maka mereka percaya dan pulang. Pada saat malam hari dalam suasana duka, setan datang dalam mimpi saudara gadis itu yang paling besar dan memberitahukan kejadian yang menimpa adiknya. Namun, orang tersebut tidak mempercayai mimpi itu dan meyakininya berasal dari setan. Setelah tiga malam berturut-turut datang dalam mimpi saudara paling besar tadi, namun tidak dihiraukan maka setan mendatangi kakak yang kedua dan ketiga, memberitahukan seperti yang disampaikan kepada kakak yang pertama. Kemudian ketiganya saling menceritakan apa yang dilihat dalam mimpi mereka dan ternyata sama. Pergilah mereka kepada Barshisho, lalu bertanya, “Apa yang engkau kerjakan dengan saudari kami?” Ia menjawab, “Bukankah telah aku beritahukan tentang hal itu, yakni dia dibawa setan?” Mereka merasa malu dengannya, lalu mereka mengatakan, “Demi Allaah kami tidak menuduhmu,” Mereka pun pergi. Lalu setan mendatangi mereka dan memberitahukan tempat dikuburnya adik mereka dengan ujung pakaiannya yang masih kelihatan. Lalu mereka pergi ke tempat yang ditunjukkan setan dan mendapati apa yang diberitakan olehnya. Kemudian mereka pulang kepada keluarga dan familinya, lalu mereka bersama pasukan dan para pemuda mendatangi kuil Barshisho dengan membawa linggis dan kapak. Mereka menghancurkan kuil Barshisho dan menangkapnya lalu dibawa di hadapan raja. Setan kembali membisiki Barshisho, “Kamu membunuhnya kemudian kamu ingkar, akuilah perbuatan itu,” sehingga akhirnya Barshisho mengakui perbuatannya. Lalu sang raja menjatuhkan hukuman mati kepadanya dengan disalib di kayu. Pada saat disalib, setan putih mendatanginya seraya berkata, “Apakah engkau mengenalku?” Barshisho menjawab, “Tidak.” Setan berkata lagi, “Akulah temanmu yang telah mengajarkanmu beberapa doa, lalu doa itu dikabulkan bagimu. Tapi alangkah sayangnya tatkala engkau diberi amanah, engkaupun berkhianat kepada keluarganya. Aku menyangka engkau adalah orang yang paling kuat ber'ibadah diantara Bani Isroil, bukankah engkau masih hidup?” Iapun terus menggodanya, kemudian dia berkata lagi kepada Barshisho, “Tidaklah cukup dengan kesalahan yang engkau perbuat hingga engkau telah menyiksa dirimu. Jiwamu tertawa, demikian pula kamu telah ditertawakan oleh kebanyakan manusia. Apabila engkau mati dalam keadaan seperti ini, maka kamu tidak akan mendapatkan keberuntungan.” Barshisho menjawab, “Jadi apa yang harus aku perbuat?” Setan putih mengatakan, “Maukah kamu aku beri kesempatan, sehingga aku mampu menyelamatkanmu dari keadaan seperti ini. Aku akan memalingkan mata pasukan tentara itu, dan aku akan melepaskanmu dari tempat ini.” Lalu Barshisho mengatakan, “Apa perbuatan itu?” Setan putih mengatakan, “Engkau harus sujud kepadaku.” Barshisho mengatakan, “Aku akan melakukannya.” Maka Barshisho pun sujud kepadanya. Kemudian setan putih berkata, “Hai Barshisho! Inilah yang aku kehendaki darimu sebagai kesudahan dari 'ibadah-'ibadahmu, kamu telah mengingkari Tuhan-mu. Sekarang aku melepaskan diri dari apa yang engkau perbuat, sesungguhnya aku takut kepada Allaah Robb semesta alam.”
( Kitab Tafsir Imam Al Qurthubi dalam tafsir QS. Al-Hasyr: 16-17 di Juz 18, )



ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻛﻤﺜﻞ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ : ﻛﺎﻥ ﺭﺍﻫﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺘﺮﺓ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ; ﻗﺪ ﺗﻌﺒﺪ ﻓﻲ ﺻﻮﻣﻌﺘﻪ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ، ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﻃﺮﻓﺔ ﻋﻴﻦ ، ﺣﺘﻰ ﺃﻋﻴﺎ ﺇﺑﻠﻴﺲ ، ﻓﺠﻤﻊ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻣﺮﺩﺓ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻻ ﺃﺟﺪ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ ﻳﻜﻔﻴﻨﻲ ﺃﻣﺮ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻷﺑﻴﺾ ، ﻭﻫﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺼﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﻮﺭﺓ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻟﻴﻮﺳﻮﺱ ﺇﻟﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻮﺣﻲ ، ﻓﺠﺎﺀ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻓﺪﺧﻞ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ، ﺛﻢ ﺩﻓﻌﻪ ﺑﻴﺪﻩ ﺣﺘﻰ ﻭﻗﻊ ﺑﺄﻗﺼﻰ ﺍﻟﻬﻨﺪ ﻓﺬﻟﻚ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﺫﻱ ﻗﻮﺓ ﻋﻨﺪ ﺫﻱ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻣﻜﻴﻦ ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ‏[ ﺹ : 35 ‏] ﺃﻛﻔﻴﻜﻪ ; ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ ﻓﺘﺰﻳﺎ ﺑﺰﻱ ﺍﻟﺮﻫﺒﺎﻥ ، ﻭﺣﻠﻖ ﻭﺳﻂ ﺭﺃﺳﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﻰ ﺻﻮﻣﻌﺔ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﻓﻨﺎﺩﺍﻩ ﻓﻠﻢ ﻳﺠﺒﻪ ; ﻭﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﻨﻔﺘﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﺇﻻ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﻮﻣﺎ ، ﻭﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﺇﻻ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻳﺎﻡ ; ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻮﺍﺻﻞ ﺍﻟﻌﺸﺮﺓ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ ﻭﺍﻷﻛﺜﺮ ; ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻴﺒﻪ ﺃﻗﺒﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻓﻲ ﺃﺻﻞ ﺻﻮﻣﻌﺘﻪ ; ﻓﻠﻤﺎ ﺍﻧﻔﺘﻞ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ، ﺭﺃﻯ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﻗﺎﺋﻤﺎ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻲ ﻫﻴﺌﺔ ﺣﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﻫﻴﺌﺔ ﺍﻟﺮﻫﺒﺎﻥ ; ﻓﻨﺪﻡ ﺣﻴﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﺒﻪ ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻣﺎ ﺣﺎﺟﺘﻚ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻥ ﺃﻛﻮﻥ ﻣﻌﻚ ، ﻓﺄﺗﺄﺩﺏ ﺑﺄﺩﺑﻚ ، ﻭﺃﻗﺘﺒﺲ ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻚ ، ﻭﻧﺠﺘﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ; ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻧﻲ ﻓﻲ ﺷﻐﻞ ﻋﻨﻚ ; ﺛﻢ ﺃﻗﺒﻞ ﻋﻠﻰ ﺻﻼﺗﻪ ; ﻭﺃﻗﺒﻞ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ; ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﺷﺪﺓ ﺍﺟﺘﻬﺎﺩﻩ ﻭﻋﺒﺎﺩﺗﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺣﺎﺟﺘﻚ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻥ ﺗﺄﺫﻥ ﻟﻲ ﻓﺄﺭﺗﻔﻊ ﺇﻟﻴﻚ . ﻓﺄﺫﻥ ﻟﻪ ﻓﺄﻗﺎﻡ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﻣﻌﻪ ﺣﻮﻻ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﺇﻻ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﺍﺣﺪﺍ ، ﻭﻻ ﻳﻨﻔﺘﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﺇﻻ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ، ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻣﺪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺜﻤﺎﻧﻴﻦ ; ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﺍﺟﺘﻬﺎﺩﻩ ﺗﻘﺎﺻﺮﺕ ﺇﻟﻴﻪ ﻧﻔﺴﻪ . ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻷﺑﻴﺾ : ﻋﻨﺪﻱ ﺩﻋﻮﺍﺕ ﻳﺸﻔﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺴﻘﻴﻢ ﻭﺍﻟﻤﺒﺘﻠﻰ ﻭﺍﻟﻤﺠﻨﻮﻥ ; ﻓﻌﻠﻤﻪ ﺇﻳﺎﻫﺎ . ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻓﻘﺎﻝ : ﻗﺪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻫﻠﻜﺖ ﺍﻟﺮﺟﻞ . ﺛﻢ ﺗﻌﺮﺽ ﻟﺮﺟﻞ ﻓﺨﻨﻘﻪ ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﻷﻫﻠﻪ - ﻭﻗﺪ ﺗﺼﻮﺭ ﻓﻲ ﺻﻮﺭﺓ ﺍﻵﺩﻣﻴﻴﻦ - : ﺇﻥ ﺑﺼﺎﺣﺒﻜﻢ ﺟﻨﻮﻧﺎ ﺃﻓﺄﻃﺒﻪ ؟ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻧﻌﻢ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻻ ﺃﻗﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺟﻨﻴﺘﻪ ، ﻭﻟﻜﻦ ﺍﺫﻫﺒﻮﺍ ﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ، ﻓﺈﻥ ﻋﻨﺪﻩ ﺍﺳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻷﻋﻈﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﺇﺫﺍ ﺳﺌﻞ ﺑﻪ ﺃﻋﻄﻰ ، ﻭﺇﺫﺍ ﺩﻋﻲ ﺑﻪ ﺃﺟﺎﺏ ; ﻓﺠﺎﺀﻭﻩ ﻓﺪﻋﺎ ﺑﺘﻠﻚ ﺍﻟﺪﻋﻮﺍﺕ ، ﻓﺬﻫﺐ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ . ﺛﻢ ﺟﻌﻞ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﻳﻔﻌﻞ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ﺫﻟﻚ ﻭﻳﺮﺷﺪﻫﻢ ﺇﻟﻰ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﻓﻴﻌﺎﻓﻮﻥ . ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ ﺇﻟﻰ ﺟﺎﺭﻳﺔ ﻣﻦ ﺑﻨﺎﺕ ﺍﻟﻤﻠﻮﻙ ﺑﻴﻦ ﺛﻼﺛﺔ ﺇﺧﻮﺓ ، ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮﻫﻢ ﻣﻠﻜﺎ ﻓﻤﺎﺕ ﻭﺍﺳﺘﺨﻠﻒ ﺃﺧﺎﻩ ، ﻭﻛﺎﻥ ﻋﻤﻬﺎ ﻣﻠﻜﺎ ﻓﻲ ﺑﻨﻲ ﺇﺳﺮﺍﺋﻴﻞ ﻓﻌﺬﺑﻬﺎ ﻭﺧﻨﻘﻬﺎ . ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻓﻲ ﺻﻮﺭﺓ ﺭﺟﻞ ﻣﺘﻄﺒﺐ ﻟﻴﻌﺎﻟﺠﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺷﻴﻄﺎﻧﻬﺎ ﻣﺎﺭﺩ ﻻ ﻳﻄﺎﻕ ، ﻭﻟﻜﻦ ﺍﺫﻫﺒﻮﺍ ﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﻓﺪﻋﻮﻫﺎ ﻋﻨﺪﻩ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺟﺎﺀ ﺷﻴﻄﺎﻧﻬﺎ ﺩﻋﺎ ﻟﻬﺎ ﻓﺒﺮﺋﺖ ; ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ : ﻻ ﻳﺠﻴﺒﻨﺎ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﺍ ; ﻗﺎﻝ : ﻓﺎﺑﻨﻮﺍ ﺻﻮﻣﻌﺔ ﻓﻲ ﺟﺎﻧﺐ ﺻﻮﻣﻌﺘﻪ ﺛﻢ ﺿﻌﻮﻫﺎ ﻓﻴﻬﺎ ، ﻭﻗﻮﻟﻮﺍ : ﻫﻲ ﺃﻣﺎﻧﺔ ﻋﻨﺪﻙ ﻓﺎﺣﺘﺴﺐ ﻓﻴﻬﺎ . ﻓﺴﺄﻟﻮﻩ ﺫﻟﻚ ﻓﺄﺑﻰ ، ﻓﺒﻨﻮﺍ ﺻﻮﻣﻌﺔ ﻭﻭﺿﻌﻮﺍ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺠﺎﺭﻳﺔ ; ﻓﻠﻤﺎ ﺍﻧﻔﺘﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﻋﺎﻳﻦ ﺍﻟﺠﺎﺭﻳﺔ ﻭﻣﺎ ﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻤﺎﻝ ﻓﺄﺳﻘﻂ ﻓﻲ ﻳﺪﻩ ، ﻓﺠﺎﺀﻫﺎ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻓﺨﻨﻘﻬﺎ ﻓﺎﻧﻔﺘﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﻭﺩﻋﺎ ﻟﻬﺎ ﻓﺬﻫﺐ ﻋﻨﻬﺎ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ، ﺛﻢ ﺃﻗﺒﻞ ﻋﻠﻰ ﺻﻼﺗﻪ ﻓﺠﺎﺀﻫﺎ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻓﺨﻨﻘﻬﺎ . ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻜﺸﻒ ﻋﻨﻬﺎ ﻭﻳﺘﻌﺮﺽ ﺑﻬﺎ ﻟﺒﺮﺻﻴﺼﺎ ، ﺛﻢ ﺟﺎﺀﻩ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻓﻘﺎﻝ : ﻭﻳﺤﻚ ! ﻭﺍﻗﻌﻬﺎ ، ﻓﻤﺎ ﺗﺠﺪ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﺛﻢ ﺗﺘﻮﺏ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ . ﻓﻠﻢ ﻳﺰﻝ ﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﻭﺍﻗﻌﻬﺎ ﻓﺤﻤﻠﺖ ﻭﻇﻬﺮ ﺣﻤﻠﻬﺎ . ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ : ﻭﻳﺤﻚ ! ﻗﺪ ﺍﻓﺘﻀﺤﺖ . ﻓﻬﻞ ﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﺘﻠﻬﺎ ﺛﻢ ﺗﺘﻮﺏ ﻓﻼ ﺗﻔﺘﻀﺢ ، ﻓﺈﻥ ﺟﺎﺀﻭﻙ ﻭﺳﺄﻟﻮﻙ ﻓﻘﻞ ﺟﺎﺀﻫﺎ ﺷﻴﻄﺎﻧﻬﺎ ﻓﺬﻫﺐ ﺑﻬﺎ . ﻓﻘﺘﻠﻬﺎ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﻭﺩﻓﻨﻬﺎ ﻟﻴﻼ ; ﻓﺄﺧﺬ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻃﺮﻑ ﺛﻮﺑﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺑﻘﻲ ﺧﺎﺭﺟﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ ; ﻭﺭﺟﻊ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﺇﻟﻰ ﺻﻼﺗﻪ . ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﺇﺧﻮﺗﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ﻓﻌﻞ ﺑﺄﺧﺘﻜﻢ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ، ﻭﻗﺘﻠﻬﺎ ﻭﺩﻓﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﺟﺒﻞ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ; ﻓﺎﺳﺘﻌﻈﻤﻮﺍ ‏[ ﺹ : 36 ‏] ﺫﻟﻚ ﻭﻗﺎﻟﻮﺍ ﻟﺒﺮﺻﻴﺼﺎ : ﻣﺎ ﻓﻌﻠﺖ ﺃﺧﺘﻨﺎ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺫﻫﺐ ﺑﻬﺎ ﺷﻴﻄﺎﻧﻬﺎ ; ﻓﺼﺪﻗﻮﻩ ﻭﺍﻧﺼﺮﻓﻮﺍ . ﺛﻢ ﺟﺎﺀﻫﻢ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﻭﻗﺎﻝ : ﺇﻧﻬﺎ ﻣﺪﻓﻮﻧﺔ ﻓﻲ ﻣﻮﺿﻊ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ، ﻭﺇﻥ ﻃﺮﻑ ﺭﺩﺍﺋﻬﺎ ﺧﺎﺭﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ ; ﻓﺎﻧﻄﻠﻘﻮﺍ ﻓﻮﺟﺪﻭﻫﺎ ، ﻓﻬﺪﻣﻮﺍ ﺻﻮﻣﻌﺘﻪ ﻭﺃﻧﺰﻟﻮﻩ ﻭﺧﻨﻘﻮﻩ ، ﻭﺣﻤﻠﻮﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻓﺄﻗﺮ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻘﺘﻠﻪ . ﻓﻠﻤﺎ ﺻﻠﺐ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ : ﺃﺗﻌﺮﻓﻨﻲ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻻ ﻭﺍﻟﻠﻪ ، ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺻﺎﺣﺒﻚ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻤﺘﻚ ﺍﻟﺪﻋﻮﺍﺕ ، ﺃﻣﺎ ﺍﺗﻘﻴﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻣﺎ ﺍﺳﺘﺤﻴﺖ ﻭﺃﻧﺖ ﺃﻋﺒﺪ ﺑﻨﻲ ﺇﺳﺮﺍﺋﻴﻞ ﺛﻢ ﻟﻢ ﻳﻜﻔﻚ ﺻﻨﻴﻌﻚ ﺣﺘﻰ ﻓﻀﺤﺖ ﻧﻔﺴﻚ ، ﻭﺃﻗﺮﺭﺕ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻓﻀﺤﺖ ﺃﺷﺒﺎﻫﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ، ﻓﺈﻥ ﻣﺖ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺤﺎﻟﺔ ﻟﻢ ﻳﻔﻠﺢ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﻧﻈﺮﺍﺋﻚ ﺑﻌﺪﻙ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻛﻴﻒ ﺃﺻﻨﻊ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺗﻄﻴﻌﻨﻲ ﻓﻲ ﺧﺼﻠﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻭﺃﻧﺠﻴﻚ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺁﺧﺬ ﺑﺄﻋﻴﻨﻬﻢ . ﻗﺎﻝ : ﻭﻣﺎ ﺫﺍﻙ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺗﺴﺠﺪ ﻟﻲ ﺳﺠﺪﺓ ﻭﺍﺣﺪﺓ ; ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺃﻓﻌﻞ ; ﻓﺴﺠﺪ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﻠﻪ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺑﺮﺻﻴﺼﺎ ، ﻫﺬﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﻣﻨﻚ ; ﻛﺎﻥ ﻋﺎﻗﺒﺔ ﺃﻣﺮﻙ ﺃﻥ ﻛﻔﺮﺕ ﺑﺮﺑﻚ ، ﺇﻧﻲ ﺑﺮﻱﺀ ﻣﻨﻚ ، ﺇﻧﻲ ﺃﺧﺎﻑ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

Komentar

Postingan Populer