Berdo'a Dengan Ayat Al Qur'an

Bismillaah

Berdoa Dengan Ayat Al-Quran

Lama saya ingin menulis masalah ini, hingga akhirnya semalam Ust Anwar Sadad menyampaikannya dalam kajian Aswaja. Yaitu membaca doa dengan ayat Al-Quran yang dapat merubah khususnya masalah dlamir (kata ganti).

Kita tegaskan dahulu bahwa dalam Ilmu Balaghah kita mengenal Iqtibas, sebagaimana dalam Al-Jauhar Al-Maknun didefinisikan dengan syair berikut:

الاقتباس ان يضمن كلام ○ قرأن او حديث سيد الانام

"Iqtibas adalah ungkapan kata yang di dalamnya terdapat ayat Al-Quran maupun hadis junjungan umat manusia"

Kita tidak membahas perdebatan antara ulama yang membolehkan atau yang melarang, yang jelas kyai-kyai kita mengamalkannya, baik di awal pembuka khutbah, doa atau yang lain.

Anjuran Doa Untuk Banyak Orang

ﻣﻦ ﺃﺩﺏ اﻟﺪﻋﺎء ﺃﻥ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺑﻤﺠﻠﺲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻻ ﻳﺨﺺ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎء ﻣﻦ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﺃﻭ ﻻ ﻳﺨﺺ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﺩﻭﻥ ﺟﻤﻴﻌﻬﻢ

"Diantara etika doa bahwa seseorang yang berdoa dalam majlis yang dihadiri jamaah, hendaknya jangan mengkhususkan doa untuk dirinya sendiri, atau sebagian saja tanpa mendoakan keseluruhan jamaah" (Al-Hafidz Al-Iraqi, Tharh At-Tatsrib 2/136)

Dari anjuran seperti diatas, terkadang ada yang redaksinya perseorangan lalu diganti dengan makna bersama-sama. Misalnya dalam doa yang diambil dari ayat:

كما ربياني صغيرا
Menjadi:
كما ربيانا صغارا

Apakah diperbolehkan? Al-Hafidz As-Suyuthi mengutip dari para ulama:

ﻓﻨﺒﻪ ﺑﺬﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﻗﻮاﻋﺪ ﺟﻠﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺃﻧﻪ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺮاﺩ ﺑﺸﻲء ﻣﻦ ﻛﻠﻤﺎﺕ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻏﻴﺮ اﻟﺘﻼﻭﺓ.
ﻭﻗﺪ ﻧﺺ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ اﻷﺋﻤﺔ ﻣﻦ اﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﻭاﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ، ﻭﻋﻠﻢ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻬﻢ، ﻭﺃﻧﻪ ﺇﺫا ﺃﺭﻳﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻏﻴﺮ اﻟﺘﻼﻭﺓ ﺟﺎﺯ ﺃﻥ ﻳﺤﺬﻑ ﺷﻲء ﻣﻨﻪ ﻭﻳﺰاﺩ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺎﻕ ﻗﻮﻝ ﻗﺎﺋﻠﻪ

"Qadli Iyadl mengingatkan terhadap sebuah kaedah besar, bahwa boleh untuk mengutip dari sebagian ayat Al-Quran BUKAN BERTUJUAN MEMBACANYA. Hal ini dijelaskan oleh para imam dari Madzhab Malikiyah dan Syafiiyah dan dapat diketahui dari pendapat mereka. Dan jika tidak bermaksud untuk Tilawah (membaca Al-Quran) maka boleh membuang atau menambah dari susunan firman Allah" (Al-Hawi lil Fatawi 1/330)

Sekali lagi tujuannya bukan untuk Membaca Al-Quran, tetapi mengambil redaksi Al-Quran untuk berdoa. (Bersambung)

Ma'ruf Khozin, Anggota LBM PWNU Jatim

Komentar

Postingan Populer